Pages

Dasar-dasar Manajemen

 

MANAJEMEN
Pengertian
Beberapa pengertian Manajemen meurut para ahli

Donelly dkk., 1984
Proses yang dilakukan oleh satu atau beberapa orang untuk mengkoordinir aktifitas orang lain dalam mencapai hasil-hasil yang tidak dapat dicapai oleh aktifitas seorang diri saja.

Mary Parker Pollet
Manajemen adalah seni menyelesaian sesuatu melalui aktifitas orang lain.


Alasan mengapa manajemen diperlukan dalam organisasi
      ·         Untuk mencapai tujuan
      ·         Untuk mencapai keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan
      ·         Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas
Mengukur keberhasilan manajemen
Utuk mengukur keberhasilan manajemen dapat dilihat dari :
1.       Efisiensi
Yaitu kemampuan manajemen itu untuk menyelesaikan pekerjaan dengan benar.
2.       Efetifitas
Yaitu kemampuan untuk memilih pekerjaan atau alat untuk mencapai tujuan.

Sumber-sumber Manajemen
      ·         Man
      ·         Money
      ·         Material
      ·         Market
      ·         Methode

Prinsip-prinsip manajemen modern Indonesia
       Berorientasi pancasila
       Berorientasi pada hukum
       Prinsip kekuasaan terbatas
       Bertanggung-jawab
       Pengawasan yang efektif
       Keseimbangan
       Pembagian fungsi yang jelas
       Koordinasi
       Inovatif
       Berorientasi pada pemecahan masalah
       Desentralisasi atau pendelegasian wewenang
       Prinsip berencana dalam bertindak.



Untuk download artikel dalam bentuk Ms.Word, KLIK DISINI

TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

TEKNOLOGI HASIL   PERIKANAN
PELUANG DAN TANTANGAN




     1.       Teknologi hasil perikanan dan wirausaha dalam rangka pengentasan kemiskinan Masyarakat Pesisir

A.      Faktor penyebab Kemiskinan Masyarakat Nelayan.
1.       Produktifitas usaha penangkapan yang rendah (perahu/kapal motor kecil, jangkauan operasi yang terbatas, dan ala tangkap yang sederhana dan terbatas).
2.       Mutu hasil penangkapan yang masih rendah.
3.   Industri pengolahan hasil perikanan masih sangat kurang, di pusat-pusat pendaratan ikan industri ikan belum berkembang dengan bbaik, tidak mampu menampung produk perikanan yang melimpah pada musim puncak penangkapan.
4.     Tingkat pendidikan nelayan dan keluarga masih rendah, menghambat alih teknologi menuju perikanan maju.
5.   Prasarana di lingkungan nelayan kualitasnya  rendah (TPI, kondisi lingkungan hidup tidak baik).
6.  Kelembagaan nelayan dan kelembagaan ekonomi belum berfungsi secara optimal (Perbankan, Koperasi)
7.       Sistem bagi hasil masih timpang.


B.      Peran Teknologi Hasil Perikanan dan Peluang Bisnis.
1.       Peranan teknologi hasil perikanan dalam pembangunan perikanan.
a.       Peningkatan konsumsi protein hewani asal hasil perikanan.
b.      Meningkatkan pendapatan dan kesejahtraan Nelayan.
c.       Meningkatkan nilai tambah dan produk  asil perikanan.
d.      Stabilisasi harga produk perikanan.
e.      Dan lain-lain.
2.       Peluang Bisnis Sektor Perikanan
a.       Di sektor penangkapan ikan (laut dan perairan umum)
b.      Budidaya perikanan (air tawar, payau dan bahari)
c.       Industri peunjang perikanan (kapal/perahu,alat tangkap, pabrik es, garam cold storage dll).
d.      Pariwisata dan danuau bahari.
e.      Industri pengolahan hasil perikanan dan industri pakan ikan (tantangan industri pakan murah dan berkualitas)
f.        Iindustri pengolahan limbah hasil perikanan.

2.    Teknologi Industri Perikanan Dalam Rangka Menyongsong Pembangunan Negara Bahari (Marine Development).

A.     Tuntutan pergeseran dari perikanan pantai (coastal fisheries) menuju perikanan samudera (offshore fisheries).
1. kecenderungan meningkatnya pencemaran perairan laut (penurunnan tingkat kesuburan perairan)
2. penurunan produktivitas perikanan pantai.
3. peningkatan jumlah penduduk di wilayah pesisir.
4. peurunan tingkat pendapatan nelayan yang berkiprah di perikanan panntai.
5. daya dukung wilayah pesisir tidak akan mampu lagi menunjang kebutuhan penduduk di wilayah pesisir (suberdaya alam pesisir).

B.      Konsekuensi logis dari pola pergeseran.
1. REHABILITASI SUMBERDAYA ALAM DI WILAYAH PESISIR.
2. peningkata kualitas sumberdaya manusia dan memamanfaatkan sumberdaya perikanan (termasuk di dalamnya teknologi pengolahan dan industri perikanan).
3. peningkatan infrastruktur  perikanan.
4. perubahan pola usaha perikanan dari tradisional ke arah perikanan maju (Bisnis Perikanan)
5. dukungan kelembagaan  nelayan dan kelembagaan ekonomi (koperasi, Perbankan dann Sistem Kemitraan).

3.       Peranan teknologi industri hasil perikanan.
Untuk menunjang perikanan samudera, teknologi dan industri  hasil perikanan menjadi mutlak harus dilaksanankan dan dikembangkan. Jadi peranannya menjadi sangat penting dalam menunjang pembangunan perikanan.
Teknologi dan industri hasil perikanan harus berkembang dari yang sifatnyya tradisional menjadi yang semi modern atau modern.
Pola bisnis perikanan harus berkembang ke arah pola bisnis yang lebih maju. Dengan kata lain, Industri pengolahan hasil perikanan.

4.       Peluang bisnis perikanan.
Peluang bisnis di sektor perikanan pada era negara bahari, menjadi lebih terbuka lagi. Tidak hhanya  bisnis/berwirausaha di sub sektor perikanan pantai, berkembang ke sub sektor perikanan samudera.
Skala usaha kecil menengah harus mampu atau dibina ke arah skala menengah besar secara bertahap.


Untuk download artikel dalam bentuk Ms.Word, KLIK DISINI

Kepemimpinan Dalam Organisasi


       Kepemimpinan menurut A Robert Baron (2003 : 471), adalah “Leadership is the process whereby one individual influences other group members toward the attainment of defined group or organizational goals.” Kepemimpinan adalah proses dimana seorang individu mempengaruhi anggota kelompok lain mengenai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan kelompok atau organisasi. Sedangkan menurut Mc Shane (2005 : 436), Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi, memotivasi dan memungkinkan orang lain untuk berkontribusi pada keefektifan dan kesuksesan organisasi dimana mereka adalah anggotanya.
Para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memotivasi para pengikut dan mengatur lingkungan kerja sehingga mereka bekerja lebih efektif. Para pemimpin harus aktif diseluruh organisasi, tidak hanya duduk diruangannya saja.

Organisasi adalah suatu wadah yang merupakan kumpulan individu-individu maupun kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalam bekerjasama, individu atau kelompok tersebut melakukan interaksi untuk mencapai tujuan. Untuk memudahkan pencapaian tujuan tersebut dibuat sebuah fungsi-fungsi manajemen. Menurut Stoner (2001), fungsi manajemen terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan (leading) dan pengendalian. Agar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan bersama, maka perlu seorang pemimpin organisasi.Selama memimpin sebuah organisasi, pemimpin sering dihadapkan dengan permasalahan-permasalahan baik internal maupun eksternal organisasi. Pada intinya masalah yang banyak dihadapi berkaitan dengan konflik, yang meliputi konflik antar individu dalam kelompok, maupun konflik kelompok dengan kelompok. Salah satu penyelesaian konflik yang banyak dilakukan adalah dengan negosiasi. Melalui negosiasi ini diharapkan penyelesaian konflik ini dapat menguntungkan kedua belah pihak.


Untuk download artikel dalam bentuk Ms.Word, KLIK DISINI

JENIS-JENIS MANAJEMEN


Berdasarkan tingkatan dan bidang/fungsi Manajemen di bagi menjadi 2, yaitu:
I.       Tingkatan/hirarki
  1. Manajemen puncak (top management)
  2. Manajemen menengah (middle level management)
  3. Manajemen tingkat bawah (lower level management)

Penjelasan:
  1. Manajer tingkat atas bertanggung jawab terhadap perusahaan secara keseluruhan, bertugas menentukan tujuan, strategi dan kebijakan secara umum, kemudian akan diterjemahkan lebih spesifik oleh manajer dibawahnya.  Selanjutnya menentukan kelangsungan hidup organisasi.
  2. Manajer menengah terdiri atas kelompok manajer yang lebih besar.  Tugasnya adalah melaksanakan tujuan, strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajer puncak serta mengkoordinasikan dan mengarahkan aktivitas manajer tingkat bawah dan juga karyawan operasional. Contoh:  manajer pemasaran, manajer keuangan, dll.
  3. Manajer tingkat bawah mengawasi karyawan secara langsung.  Tugasnya adalah mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan operasional yang dilakukan oleh karyawan.  Contoh: pengawas / supervisor.

II.    Bidang / fungsi
  1. Manajer umum
  2. Manajer fungsional

Penjelasan:
  1. Manajer umum bertanggung jawab mengawasi unit tertentu yang mempunyai beberapa bidang sekaligus. Contoh: divisi
  2. Manajer fungsional bertanggung jawab terhadap satu aktivitas organisasi tertentu. Contoh: manajer pemasaran

Tingkat manajemen dan ketrampilan manajemen
  1. Manajer puncak lebih membutuhkan ketrampilan konseptual
  2. Manajer tengah lebih membutuhkan hubungan manusiawi
  3. Manajer operasional lebih membutuhkan ketrampilan teknis

Tugas-tugas manajer
1.             Yang berkaitan dengan tugas utama, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan pengambilan keputusan.
2.             Fungsi atau tugas ketatausahaan (fungsi penunjang)
·         Pencatatan
·         Pengumpulan data
·         Pengolahan data
·         Penerimaan, penyimpanan dan pemeliharaan surat
·         Penerimaan dan pengamanan informasi
·         Tata hubungan kantor.

Peran Manajer
1.             Antar pribadi (interpersonal)
2.             Informasi
3.             Pengambil keputusan

Kegagalan Manajer
1.             Kurang mampu dalam menjalankan fungsi manajerialnya
2.             Tidak mampu mengkoordinir semua sarana manajemen yang tersedia
3.             Tidak mampu mengelola fungsi penunjang
4.             Tidak mampu menempatkan perannya dalam kedudukannya sebagai manajer


Untuk download artikel dalam bentuk Ms.Word, KLIK DISINI