Pages

Phyllum Coelenterata, Ordo Scleractinia,Acropora sp.



Acropora adalah genus karang scleractinian di Cnidaria Filum. Beberapa spesies yang dikenal sebagai meja karang, karang dan bercabang Elkhorn karang. Saat ini ada 149 spesies dijelaskan . Acropora salah satu bangunan utama terumbu karang, bertanggung jawab untuk membangun kalsium karbonat substruktur besar mendukung kulit hidup tipis karang.
Tergantung pada spesies dan lokasi, dapat tumbuh sebagai Acropora piring atau langsing atau cabang yang luas. Seperti karang lainnya, karang Acropora koloni individu yang dikenal sebagai polip, yang sekitar 2 mm dan jaringan berbagi dan jaring saraf. Polip dapat menarik kembali ke karang sebagai respon terhadap gerakan atau gangguan oleh predator mungkin, tapi ketika mereka terganggu sedikit menonjol. Polip biasanya memperpanjang lebih lanjut di malam hari untuk membantu menangkap plankton dan bahan organik terlarut dari air. Acropora paling umum di lingkungan terumbu dangkal dengan cahaya terang dan moderat dengan gerakan air yang tinggi. Banyak ikan karang kecil yang tinggal di dekat koloni Acropora dan mundur ke semak cabang jika terancam.
Karang ini memiliki zooxanthellae, simbiosis alga yang hidup dalam sel karang dan menghasilkan energi untuk hewan melalui fotosintesis. Perusakan lingkungan telah menyebabkan berkurangnya populasi Acropora, bersama dengan jenis karang lainnya. Acropora terutama rentan terhadap pemutihan ketika stres. Pemutihan ini disebabkan hilangnya zooxanthellae karang, yang merupakan warna cokelat keemasan. Karang dikelantang putih mencolok dan bisa mati jika zooxanthellae baru tidak dapat berasimilasi. Penyebab umum pemutihan dan kematian karang termasuk polusi, suhu air normal hangat, pengasaman laut meningkat, sedimentasi, dan eutrofikasi.
Acropora Kebanyakan coklat atau hijau tetapi beberapa berwarna cerah dan mereka karang langka dihargai oleh aquarists. Propagasi Captive Acropora tersebar luas dalam komunitas karang-menjaga. Mengingat kondisi yang tepat, banyak Acropora spesies tumbuh dengan cepat dan koloni individu dapat melebihi 1 meter di seberang di alam liar. Dalam akuarium terumbu terawat dengan baik, jari-ukuran fragmen dapat tumbuh menjadi basket berukuran koloni dalam 1 sampai 2 tahun. Spesimen penangkaran yang terus mengalami perubahan akibat seleksi yang memungkinkan mereka untuk berkembang di akuarium rumah. Dalam beberapa kasus, fragmen spesimen penangkaran digunakan untuk terisi kembali terumbu tandus di alam liar. Spesies Acropora menantang untuk simpan di akuarium rumah. Mereka membutuhkan cahaya terang, suhu stabil, dan air bergolak. Menyediakan elemen-elemen ini dapat terlalu mahal untuk hobi rata-rata. 

English et al., (1994) menggolongkan bentuk pertumbuhan Acropora sebagai berikut:
Klasifikasi
Acropora cervicornis
Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora cervicornis
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni dapat terhampar sampai beberapa meter, Koloni arborescens, tersusun dari cabang-cabang yang silindris. Koralit berbentuk pipa. Aksial koralit dapat dibedakan.
Warna : Coklat muda.
Kemiripan : A. prolifera, A. formosa.
Distribusi : Perairan Indonesia, Jamaika, dan Kep. Cayman..
Habitat : Lereng karang bagian tengah dan atas, juga perairan lagun yang jernih.
Acropora elegantula
      Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora elegantula
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni korimbosa seperti semak. Cabang horisontal tipis dan menyebar. Aksial koralitnya jelas.
Warna : Abu-abu dengan warna ujungnya muda.
Kemiripan : A. aculeus, dan A. elseyi.
Distribusi : Perairan Indonesia, Srilanka.
Habitat : Fringing reefs yang dangkal

Acropora acuminata
                Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora acuminata
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni bercabang. Ujung cabangnya lancip. Koralit mempunyai 2 ukuran.
Warna : Biru muda atau coklat.
Kemiripan : A. hoeksemai, A abrotanoides.
Distribusi : Perairan Indonesia, Solomon, Australia, Papua New Guinea dan Philipina.
Habitat : Pada bagian atas atau bawah lereng karang yang jernih atau pun keruh.

Beberapa contoh Acropora yang lain:
1. Acropora branching (ACB), bentuk bercabang seperti ranting pohon.
Contoh : Acropora tenuis, Acropora formosa,Acropora digitifera, Acropora humilis, Acropora gamezi, Acropora florida, Pectinia lectuca
2. Acropora Tabulate (ACT), bentuk bercabang dengan arah mendatar dan rata seperti meja.
Contoh : Acropora hyacinthus, Acropora cytherea, Acropora clathrata, Acropora latistella
3. Acropora encrusting (ACE), bentuk mengerak
4. Acropora submassive (ACS), percabangan bentuk gada/lempeng kokoh, contoh genus Isopora.
Contoh : Acropora palifera
5. Acropora digitate (ACD), bentuk percabangan rapat dengan cabang seperti jari-jari tangan.
Contoh : Acropora gemmifera, Acropora humilis.

Anatomi Karang
Karang atau disebut polip memiliki bagian-bagian tubuh terdiri dari :
1.       Mulut dikelilingi oleh tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa dari perairan serta sebagai alat pertahanan diri.
2.        Rongga tubuh (coelenteron) yang juga merupakan saluran pencernaan
                (gastrovascular).
3.       Dua lapisan tubuh yaitu ektodermis dan endodermis yang lebih umum disebut gastrodermis karena berbatasan dengan saluran pencernaan. Di antara kedua lapisan terdapat jaringan pengikat tipis yang disebut mesoglea. Jaringan ini terdiri dari sel-sel, serta kolagen, dan mukopolisakarida. Pada sebagian besar karang, epidermis akan menghasilkan material guna membentuk rangka luar karang. Material tersebut berupa kalsium karbonat (kapur). Bertempat di gastrodermis, hidup zooxanthellae yaitu alga uniseluler dari kelompok Dinoflagelata, dengan warna coklat atau coklat kekuning-kuningan.

Reproduksi dan Pertumbuhan Karang
Reproduksi
ž  Reproduksi Aseksual
                Dalam membahas reproduksi aseksual, perlu dipisahkan antara pertumbuhan
                koloni dengan pembentukan koloni baru
Pertunasan Terdiri dari:
  Intratentakular yaitu satu polip membelah menjadi 2 polip; jadi polip baru tumbuh dari polip lama
  Ekstratentakular yaitu polip baru tumbuh di antara polip-polip lain
Jika polip dan jaringan baru tetap melekat pada koloni induk, ini disebut pertambahan ukuran koloni. Jika polip atau tunas lepas dari koloni induk dan membentuk koloni baru, ini baru disebut reproduksi aseksual.
ž  Reproduksi Seksual
Karang memiliki mekanisme reproduksi seksual yang beragam yang didasari oleh penghasil gamet dan fertilisasi. Keragaman itu meliputi:
                A. Berdasar individu penghasil gamet, karang dapat dikategorikan bersifat:
1. Gonokoris
Dalam satu jenis (spesies), telur dan sperma dihasilkan oleh individu yang berbeda. Jadi ada karang jantan dan karang betina. Contoh: dijumpai pada genus Porites dan Galaxea
2. Hermafrodit
                Bila telur dan sperma dihasilkan dalam satu polip. Karang yang hermafrodit juga kerap

Pertumbuhan
ž  Penempelan (recruitment/settlement)
Larva planula akan dapat melanjutkan ke tahap penempelan pada dasar perairan bila kondisi. Substrat mendukung seperti:
a)       cukup kokoh
b)       tidak ditumbuhi alga
c)        Arus cukup untuk adanya makanan
d)       penetrasi cahaya cukup agar zoox bisa tumbuh
e)       sedimentasi rendah


DOWNLOAD ARTIKEL DALAM BENTUK PPT, KLIK AJA DISINI
DOWNLOAD ARTIKEL DALAM BENTUK MS. WORD, KLIK AJA DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika ada yang kurang di mengerti atau ada yang perlu di koreksi silahkan komentar, baik berupa pertanyaan ataupun koreksi.