Udah lama nih ga nge-Post di blog kesayangan, hehe... Oke langsung aja, sekarang GPS mau sedikit mengulas mengenai Kontaminasi dan Sterilisasi. Sebelum praktikum, apalagi praktikum yang berhubungan dengan Mikroba contohnya sangat penting bagi kita untuk mengetahui apa itu Kontaminasi dan apa itu Sterilisasi.
Mudah-mudahan bermanfaat dan sangat ditunggu keritik dan saran dari sobat GPS melalui komentarnya, agar GPS bisa lebih baik lagi ^^
Mudah-mudahan bermanfaat dan sangat ditunggu keritik dan saran dari sobat GPS melalui komentarnya, agar GPS bisa lebih baik lagi ^^
Kontaminasi adalah
Kontaminasi adalah terjadinya pencemaran oleh
kontaminan. Komponen yang menjadi penyebab kontaminasi sangat beragam, baik
yang berupa benda mati atau mahluk hidup. Kotoran dan senyawa kimia merupakan
benda mati yang berperan sebagai kontaminan, sedangkan mikroba merupakan
kontaminan berupa mahluk hidup. Kontaminasi sering terjadi dalam berbagai
tahapan kegiatan. Dalam mikrobiologi perairan, kontaminasi umumnya disebabkan
oleh kehadiran mikroba yang tidak diharapkan. Ikan, produk perikanan, pekerja
dan peralatan yang digunakan dapat mengalami kontaminasi oleh mikroba yang
tidak diinginkan kehadirannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi terjadinya kontaminan adalah sterilisasi, baik terhadap bahan,
peralatan atau pekerja yang terlibat.
Sterilisasi adalah
Sterilisasi adalah suatu cara untuk mendapatkan suatu kondisi bebas mikroba atau setiap proses yang dilakukan baik secara fisika, kimia, dan mekanik untuk membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme. Dalam bidang mikrobiologi baik dalam pengerjaan penelitian atau praktikum, keadaan steril merupakan syarat utama berhasil atau tidaknya pekerjaan kita dilaboratorium. Pengetahuan tentang prinsip dasar sterilisasi dan cara pengerjaannya sangat diperlukan untuk praktikan sebelum memulai percobaan dengan bahan yang sebenarnya, aga didapat hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Metoda sterilisasi yang dilakukan diupayakan berlangsung secara cepat dan efisien sesuai dengan prosedur agar dapat meminimalkan atau menghilangkan potensi kontaminasi mikroba seefektif mungkin. Proses sterilisasi yang tidak sempurna dapat menyebabkan munculnya kontaminasi mikroba baik yang berasal dari peralatan tersebut atau kontaminasi mikroba dari lingkungan. Teknik sterilisasi yang digunakan berbeda antara satu dengan lainnya, tergantung dari jenis material yang digunakan. Pada umumnya proses sterilisasi dapat dilakukan secara kering dan basah sesuai dengan jenis bahan yang akan disterilisasi. Untuk peralatan yang terbuat dari logam dan gelas tahan panas dapat dilakukan sterilisasi kering. Bahan yang tidak tahan panas, seperti media kaldu dan media agar, proses sterilisasinya dilakukan secara basah. Bahan berbentuk cair seperti larutan gula, garam fosfat, ammonium, trace metal, vitamin, dapat disterilisasi menggunakan pemanasan dan penyaringan.