interesting books

Pengertian dan Fungsi Navigasi Perikanan


Pengertian Navigasi
Navigasi adalah ilmu pengetahuan dalam menentukan posisi kapal di laut dengan mengemudikan (steering) kapal secara aman dari suatu tempat ke tempat lain.

Fungsi Navigasi 
Fungsi Secara Umum:
            1.       Ditujukan untuk mencari posisi dan menentukan arah (darat-laut-udara)
            2.       Merupakan hal yang sangat penting dalam transportasi
            3.       Diperlukan untuk keselamatan dan efisisiensi waktu perjalanan.
Fungsi Bagi Perikanan
            1.       Ditijukan untuk efisiensi penangkapan ikan dan keselamatan pelayaran
            2.       Menentukan posisi penangkapan ikan
            3.       Umumnya digunakan pada wahana laut

Perbedaan Navigasi Nalayan Tradisional dan Nelayan Modern
      1.       Nelayan Tradisional
Pengetahuan navigasi didapat dari pengalaman dalam melakukan penangkapan dan dalam menentukan posisi kapal dengan menggunaakan benda-benda langit seperti matahari, bulan dan bintang.
      2.       Nelayan Modern
Penangkapan ikan telah dibantu dengangan alat-alat navigasi yang modern berbasis elektronik dan satelit. Contoh alat navigasi:
1)      Kompas
2)      GPS
3)      Fishfinder
4)      Sonar


DOWNLOAD ARTIKEL DALAM BENTUK MS. WORD, KLIK AJA DISINI

Phyllum Coelenterata, Ordo Scleractinia,Acropora sp.



Acropora adalah genus karang scleractinian di Cnidaria Filum. Beberapa spesies yang dikenal sebagai meja karang, karang dan bercabang Elkhorn karang. Saat ini ada 149 spesies dijelaskan . Acropora salah satu bangunan utama terumbu karang, bertanggung jawab untuk membangun kalsium karbonat substruktur besar mendukung kulit hidup tipis karang.
Tergantung pada spesies dan lokasi, dapat tumbuh sebagai Acropora piring atau langsing atau cabang yang luas. Seperti karang lainnya, karang Acropora koloni individu yang dikenal sebagai polip, yang sekitar 2 mm dan jaringan berbagi dan jaring saraf. Polip dapat menarik kembali ke karang sebagai respon terhadap gerakan atau gangguan oleh predator mungkin, tapi ketika mereka terganggu sedikit menonjol. Polip biasanya memperpanjang lebih lanjut di malam hari untuk membantu menangkap plankton dan bahan organik terlarut dari air. Acropora paling umum di lingkungan terumbu dangkal dengan cahaya terang dan moderat dengan gerakan air yang tinggi. Banyak ikan karang kecil yang tinggal di dekat koloni Acropora dan mundur ke semak cabang jika terancam.
Karang ini memiliki zooxanthellae, simbiosis alga yang hidup dalam sel karang dan menghasilkan energi untuk hewan melalui fotosintesis. Perusakan lingkungan telah menyebabkan berkurangnya populasi Acropora, bersama dengan jenis karang lainnya. Acropora terutama rentan terhadap pemutihan ketika stres. Pemutihan ini disebabkan hilangnya zooxanthellae karang, yang merupakan warna cokelat keemasan. Karang dikelantang putih mencolok dan bisa mati jika zooxanthellae baru tidak dapat berasimilasi. Penyebab umum pemutihan dan kematian karang termasuk polusi, suhu air normal hangat, pengasaman laut meningkat, sedimentasi, dan eutrofikasi.
Acropora Kebanyakan coklat atau hijau tetapi beberapa berwarna cerah dan mereka karang langka dihargai oleh aquarists. Propagasi Captive Acropora tersebar luas dalam komunitas karang-menjaga. Mengingat kondisi yang tepat, banyak Acropora spesies tumbuh dengan cepat dan koloni individu dapat melebihi 1 meter di seberang di alam liar. Dalam akuarium terumbu terawat dengan baik, jari-ukuran fragmen dapat tumbuh menjadi basket berukuran koloni dalam 1 sampai 2 tahun. Spesimen penangkaran yang terus mengalami perubahan akibat seleksi yang memungkinkan mereka untuk berkembang di akuarium rumah. Dalam beberapa kasus, fragmen spesimen penangkaran digunakan untuk terisi kembali terumbu tandus di alam liar. Spesies Acropora menantang untuk simpan di akuarium rumah. Mereka membutuhkan cahaya terang, suhu stabil, dan air bergolak. Menyediakan elemen-elemen ini dapat terlalu mahal untuk hobi rata-rata. 

English et al., (1994) menggolongkan bentuk pertumbuhan Acropora sebagai berikut:
Klasifikasi
Acropora cervicornis
Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora cervicornis
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni dapat terhampar sampai beberapa meter, Koloni arborescens, tersusun dari cabang-cabang yang silindris. Koralit berbentuk pipa. Aksial koralit dapat dibedakan.
Warna : Coklat muda.
Kemiripan : A. prolifera, A. formosa.
Distribusi : Perairan Indonesia, Jamaika, dan Kep. Cayman..
Habitat : Lereng karang bagian tengah dan atas, juga perairan lagun yang jernih.
Acropora elegantula
      Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora elegantula
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni korimbosa seperti semak. Cabang horisontal tipis dan menyebar. Aksial koralitnya jelas.
Warna : Abu-abu dengan warna ujungnya muda.
Kemiripan : A. aculeus, dan A. elseyi.
Distribusi : Perairan Indonesia, Srilanka.
Habitat : Fringing reefs yang dangkal

Acropora acuminata
                Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora acuminata
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni bercabang. Ujung cabangnya lancip. Koralit mempunyai 2 ukuran.
Warna : Biru muda atau coklat.
Kemiripan : A. hoeksemai, A abrotanoides.
Distribusi : Perairan Indonesia, Solomon, Australia, Papua New Guinea dan Philipina.
Habitat : Pada bagian atas atau bawah lereng karang yang jernih atau pun keruh.

Beberapa contoh Acropora yang lain:
1. Acropora branching (ACB), bentuk bercabang seperti ranting pohon.
Contoh : Acropora tenuis, Acropora formosa,Acropora digitifera, Acropora humilis, Acropora gamezi, Acropora florida, Pectinia lectuca
2. Acropora Tabulate (ACT), bentuk bercabang dengan arah mendatar dan rata seperti meja.
Contoh : Acropora hyacinthus, Acropora cytherea, Acropora clathrata, Acropora latistella
3. Acropora encrusting (ACE), bentuk mengerak
4. Acropora submassive (ACS), percabangan bentuk gada/lempeng kokoh, contoh genus Isopora.
Contoh : Acropora palifera
5. Acropora digitate (ACD), bentuk percabangan rapat dengan cabang seperti jari-jari tangan.
Contoh : Acropora gemmifera, Acropora humilis.

Anatomi Karang
Karang atau disebut polip memiliki bagian-bagian tubuh terdiri dari :
1.       Mulut dikelilingi oleh tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa dari perairan serta sebagai alat pertahanan diri.
2.        Rongga tubuh (coelenteron) yang juga merupakan saluran pencernaan
                (gastrovascular).
3.       Dua lapisan tubuh yaitu ektodermis dan endodermis yang lebih umum disebut gastrodermis karena berbatasan dengan saluran pencernaan. Di antara kedua lapisan terdapat jaringan pengikat tipis yang disebut mesoglea. Jaringan ini terdiri dari sel-sel, serta kolagen, dan mukopolisakarida. Pada sebagian besar karang, epidermis akan menghasilkan material guna membentuk rangka luar karang. Material tersebut berupa kalsium karbonat (kapur). Bertempat di gastrodermis, hidup zooxanthellae yaitu alga uniseluler dari kelompok Dinoflagelata, dengan warna coklat atau coklat kekuning-kuningan.

Reproduksi dan Pertumbuhan Karang
Reproduksi
ž  Reproduksi Aseksual
                Dalam membahas reproduksi aseksual, perlu dipisahkan antara pertumbuhan
                koloni dengan pembentukan koloni baru
Pertunasan Terdiri dari:
  Intratentakular yaitu satu polip membelah menjadi 2 polip; jadi polip baru tumbuh dari polip lama
  Ekstratentakular yaitu polip baru tumbuh di antara polip-polip lain
Jika polip dan jaringan baru tetap melekat pada koloni induk, ini disebut pertambahan ukuran koloni. Jika polip atau tunas lepas dari koloni induk dan membentuk koloni baru, ini baru disebut reproduksi aseksual.
ž  Reproduksi Seksual
Karang memiliki mekanisme reproduksi seksual yang beragam yang didasari oleh penghasil gamet dan fertilisasi. Keragaman itu meliputi:
                A. Berdasar individu penghasil gamet, karang dapat dikategorikan bersifat:
1. Gonokoris
Dalam satu jenis (spesies), telur dan sperma dihasilkan oleh individu yang berbeda. Jadi ada karang jantan dan karang betina. Contoh: dijumpai pada genus Porites dan Galaxea
2. Hermafrodit
                Bila telur dan sperma dihasilkan dalam satu polip. Karang yang hermafrodit juga kerap

Pertumbuhan
ž  Penempelan (recruitment/settlement)
Larva planula akan dapat melanjutkan ke tahap penempelan pada dasar perairan bila kondisi. Substrat mendukung seperti:
a)       cukup kokoh
b)       tidak ditumbuhi alga
c)        Arus cukup untuk adanya makanan
d)       penetrasi cahaya cukup agar zoox bisa tumbuh
e)       sedimentasi rendah


DOWNLOAD ARTIKEL DALAM BENTUK PPT, KLIK AJA DISINI
DOWNLOAD ARTIKEL DALAM BENTUK MS. WORD, KLIK AJA DISINI

Kurva Disosiasi Oksihemoglobin



Kurva disosiasi oksihemoglobin terdiri dari dua bagian kurva, yaitu bagian  curam (PO2 0-60 mmHg) dan bagian mendatar (PO2 >60 mmHg). Perbedaan dua bagian ini adalah pada bagian kurva curam perubahan kecil pada PO2 menghasilkan perubahan besar pada saturasi oksigen. Sebaliknya, pada bagian kurva yang mendatar, perubahan besar pada PO2 hanya menghasilkan perubahan kecil pada SaO2.
Kurva disosiasi oksihemoglobin juga dibagi menjadi bagian asosiasi dan bagian disosiasi. Penggabungan oksigen dan hemoglobin terjadi di paru dimana PO2 meningkat dari 40 mmHg pada pembuluh darah vena menjadi 100 mmHg. Oleh karena akhir dari proses ini adalah masuknya oksigen ke dalam darah yang terjadi pada fase kurva yang mendatar, maka bagian ini sering disebut juga bagian asosiasi. Sebaliknya, bagian curam kurva ini sering disebut juga bagian disosiasi, karena merupakan kurva bagian akhir pelepasan oksigen yang terjadi ketika PO2 turun dari 100 mmHg menjadi 40 mmHg pada kapiler sistemik. (Malley, 1990)
Faktor-faktor yang Menggeser Kurva Disosiasi Oksigen-Hemoglobin
Efektifitas ikatan hemoglobin dan oksigen dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor ini juga yang kemudian mengubah kurva disosiasi. Pergeseran kurva ke kanan disebabkan oleh peningkatan suhu, peningkatan 2,3-DPG, peningkatan PCO2, atau penurunan pH. Untuk kondisi sebaliknya, kurva bergeser ke kiri. Pergeseran kurva ke kanan menyebabkan penurunan afinitas hemoglobin terhadap oksigen. Sehingga hemoglobin sulit berikatan dengan oksigen (memerlukan tekanan parsial yang tinggi bagi hemoglobin untuk mengikat oksigen). (Nielufar, 2000)
Pergeseran kurva ke kiri dan peningkatan afinitas tampak memberikan manfaat bagi pasien karena hemoglobin dapat mengikat oksigen lebih mudah. Bagaimanapun, hemoglobin telah tersaturasi 97 % dengan afinitas yang normal,sehingga tidak terdapat penambhan oksigen yang cukup bermakna dengan adanya pergeseran kurva ke kiri. Bahkan, peningkatan afinitas Hb-O ini dapat mengganggu pelepasan oksigen ke dalam jaringan dan pada umumnya menimbulkan dampak yang merugikan. (Malley, 1990)
Di sisi lain, penurunan afinitas Hb-O dan pergeseran kurva ke kanan, biasanya meningkatkan pelepasan oksigen ke jaringan dan sering merupakan mekanisme kompensasi yang berharga. Pergeseran kurva ke kanan menyebabkan seseorang dengan PO2 90 mmHg mampu meningkatkan pelepasan oksigen hingga 60 %. Namun, pergeseran ini akan memiliki dampak yang merugikan ketika seseorang memiliki PO2 kurang dari 60 mmHg. Ketika terjadi hipoksemia, pergeseran kurva ke kanan dapat menurunkan masuknya oksigen ke dalam darah dengan cukup bermakna. Kerugian ini sepertinya lebih berat daripada manfaatnya. (Malley, 1990)
DPG normal dalam darah mempertahankan kurva disosiasi oksigen-hemoglobin sedikit bergeser ke kanan setiap saat. Tetapi, pada keadaan hipoksia yang berlangsung lebih dari beberapa jam, jumlah DPG akan meningkat, dengan demikian, menggeser kurva disosiasi oksigen-hemoglobin lebih ke kanan. Ini menyebabkan oksigen dilepaskan ke jaringan pada tekanan oksigen 10 mmHg lebih besar daripada keadaan tanpa peningkatan DPG ini. Oleh karena itu, pada beberapa keadaan, hal ini dapat menjadi suatu mekanisme penting untuk menyesuaikan diri terhadap hipoksia, khususnya terhadap hipoksia akibat aliran darah jaringan yang kurang baik. Namun, adanya kelebihan DPG juga akan menyulitkan hemoglobin untuk bergabung dengan oksigen dalam paru bila PO2 alveolus dikurangi, dengan demikian kadang-kadang menimbulkan resiko juga selain manfaat. Oleh karena itu pergeseran kurva disosiasi DPG memberi manfaat pada keadaan tertentu tetapi merugikan pada keadaan lain. (Brandis, 2006)
Pergeseran kurva disosiasi oksigen-hemoglobin sebagai respon terhadap perubahan karbon dioksida dan ion hidrogen memberi pengaruh penting dalam meninggikan oksigenasi darah dalam paru serta meningkatkan pelepasan oksigen dari darah dalam jaringan. Ini disebut Efek Bohr, dan dapat dijelaskan sebagai berikut: Ketika darah melalui paru, karbon dioksida berdifusi dari darah ke dalam alveoli.Ini menurunkan PCO2 darah dan konsentrasi ion hidrogen sebagai akibat penurunan asam karbonat darah. Efek dari dua keadaan ini menggeser kurva disosiasi oksigen-hemoglobin ke kiri dan ke atas. Oleh karena itu, jumlah oksigen yang berikatan dengan hemoglobin menyebabkan PO2 alveolus meningkat, dengan demikian transpor oksigen ke jaringan lebih besar. Bila darah mencapai jaringan kapiler, terjadi efek yang tepat berlawanan. Karbon dioksida yang memasuki darah dari jaringan menggeser kurva ke kanan, memindahkan oksigen dari hemoglobin ke jaringan dengan PO2 yang lebih tinggi daripada seandainya tidak terjadi demikian. (Brandis, 2006)
Faktor-faktor lain yang bisa menyebabkan pergeseran kurva disosiasi :
  • Effects of carbon dioxide. Carbon dioxide mempengaruhi kurva dengan 2 cara : pertama, dengan mempengaruhi intracellular pH (the Bohr effect), dan kedua, akumulasi CO2  menyebabkan penggunaan carbamine. Penurunan carbamin akan menggeser kurva ke kiri. (Brandis, 2006)
  • Carbon Monoxide. Karbon monoksida mengikat hemoglobin 240 kali lebih kuat daripada dengan oksigen, oleh karena itu keberadaan karbon monoksida dapat mempengaruhi ikatan hemoglobin dengan oksigen. Selain dapat menurunkan potensi ikatan hemoglobin dengan oksigen, karbon monoksida juga memiliki efek dengan menggeser kurva ke kiri. Dengan meningkatnya jumlah karbon monoksida, seseorang dapat menderita hipoksemia berat pada saat mempertahankan PO2 normal. (Brandis, 2006)



  • Effects of Methemoglobinemia (bentuk hemoglobin yang abnormal). Methemoglobinemia menyebabkan pergeseran kurva ke kiri.6
  • Fetal Hemoglobin. Fetal hemoglobin (HbF) berbeda secara struktur dari normal hemoglobin (Hb). Kurva disosiasi fetal cenderung bergerak ke kiri dibanding dewasa. Umumnya, tekanan oksigen arteri pada fetal rendah, sehingga pengaruh pergeseran ke kiri adalah peningkatan uptake oksigen melalui plasenta. (Brandis, 2006)


DOWNLOAD ARTIKEL REFRENSI DALAM BENTUK MS. WORD, KLIK AJA DISINI

Gravitasi pada Gaya Sekunder Arus laut


a.    Arus laut
Arus laut adalah proses pergerakan massa air laut yang menyebabkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air laut tersebut yang terjadi secara terus (Gross,1972). Pergerakan massa air ini ditimbulkan oleh beberapa gaya (Herunadi, 1996).
Gaya-gaya pembangkit arus bisa dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Gaya-gaya primer (menggerakkan arus dan menentukan kecepataannya): Stress angin, ekspansi termal dan konstraksi air , serta perbedaan densitas
2. Gaya-gaya sekunder (mempengaruhi arah gerakan dan kondisi aliran arus): gaya coriolis, gravitasi, gesekan, morfologi pantai dan laut.

b.   Gaya Sekunder
Gaya sekunder merupakan gaya yangyang mempengaruhi arah gerakan dan kondisi aliran arus. Gaya ini muncul akibat adanya gerak (motion), antara lain :
1.    Menurut Pond dan Pickard (1983)
Montion tersebut adalah gaya Coriolis dan gesekan (friction).
2.    Menurut Gross (1990)
Terjadinya arus di lautan disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.
·       Faktor internal seperti perbedaan densitas air laut, gradien tekanan mendatar
dan gesekan lapisan air.
·     Faktor eksternal seperti gaya tarik matahari dan bulan yang dipengaruhi oleh
tahanan dasar laut dan gaya coriolis, perbedaan tekanan udara, gaya gravitasi,
gaya tektonik dan angin.

c.    Gravitasi pada Gaya Sekunder

Gravitasi berperan apabila terjadi slope di muka air dan perbedaan densitas antara lapisan air.
Ø  Slope muka air adalah perbedaan ketinggian permukaan air, contohnya gaya
gravitasi ini berperan pada saat Pasang-surut air laut.
Pasang-surut air laut
                 Pasang-surut adalah naik dan turunnya permukaan air laut secara periodik selama interval waktu tertentu. Pasang-surut terjadi karena adanya interaksi antara gaya gravitasi matahari dan bulan terhadap bumi serta gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh rotasi bumi dan system bulan. Akibat gaya gaya ini air di dasar samudra akan tertarik ke atas. Gaya gravitasi satu benda terhadap benda lain adalah merupakan fungsi dari massa setiap benda dan jarak antara keduanya. Kondisi ini menyebabkan gaya gravitasi bulan terhadap bumi lebih besar jika dibandingkan dengan gaya gravitasi matahari terhadap bumi.
             Bumi dan bulan membentuk sistem orbit yang berputar mengelilingi pusat masanya dan karena bumi relatif lebih besar dari bulan, maka titik pusatnya berada dalam bumi. Perputaran sistem bumi-bulan membentuk gaya sentrifugal (ke arah luar) dan diimbangi oleh gaya gravitasi ke duanya. Pada bagian bumi yang menghadap bulan, gaya gravitasinya lebih kuat dari pada gaya sentrifugalnya sehingga mengakibatkan air laut yang menghadap bulan tertarik ke atas (pasang naik). Pada bagian bumi yang berlawanan, gaya gravitasi bulan minimum dan gaya sentrifugal yang lebih besar akan menarik air menjauhi bumi (pasang naik), jadi terdapat dua pasang naik. Kejadian ini akan mengikuti posisi bulan terhadap bumi yang berputar pada porosnya.

Ø  Slain Slope muka air, gravitasi juga berperan dalam pergerakan Arus dalam atau Deep-water.

Arus-dalam atau Deep-water
Arus-dalam adalah arus yang terjadi di dalam dan di bawah lapisan piknoklin yang disebabkan oleh perbedaan densitas diantara dua massa air laut yang berdampingan, hal ini kemudian menyebabkan gerakan vertikal air laut dan menciptakan gerakan massa air laut-dalam (deep-water masses) yang bergerak melintasi samudera secara perlahan. Gerakan massa air laut-dalam tersebut kadang mempengaruhi sirkulasi permukaan.
90% dari air laut dunia bergrak di dalam dan di bawah lapisan piknoklin, gerakan arus bawah permukaan ini digerakan oleh gravitasi akibat perbedaan densitas di antara lapisan air, yang membangkitkan sirkulasi thermohaline. Perbedaan densitas massa air laut terutama disebabkan oleh perbedaan temperatur dan salinitas air laut. Oleh karena itu gerakan massa air laut-dalam tersebut disebut juga sebagai sirkulasi termohalin (thermohaline circulation). Model sirkulasi termohalin secara global dapat dilihat pada 

Gambar. sirkulasi termohalin global




    DOWNLOAD ARTIKEL REFRENSI DALAM BENTUK MS. WORD, KLIK AJA DISINI







TUKAR LINK

Manfaat tukar Link, diantaranya adalah saling membantu sesama blogger untuk meningkatkan PageRank website kita. Dimana konon katanya dengan bertukar Link atau menempatkan Link website kita di website lain adalah salah satu cara untuk dapat meningkatkan pagrank website kita.
Bagi para pemula atau yang baru masuk di dunia blogger atau newbie mungkin istila PagRank masih asing dan belum begitu paham tentang apa itu, dan apa fungsinya.

Sedikit ulasan mengenai PageRank, PageRank merupakan penilaian mesin pencari Google (yang notabene merupakan mesin pencari terbaik di dunia) terhadap suatu situs/blog yang ada di internet. Dengan semakin tingginya PageRank blog, maka Google telah menilai blog tersebut berkualitas dan layak ditempatkan pada hasil pencarian dengan kata kunci tertentu. Beberapa contoh keuntungan blog yang memiliki PageRank tinggi sudah pasti akan mendapatkan traffic yang tinggi serta terkesan lebih profesional dibidangnya.

Cara yang dilakukan untuk menaikkan PageRank blog sebenarnya cukup bervariasi, dimana Salah satu faktor yang mempengaruhi PageRank blog adalah jumlah backlink, semakin banyak backlink yang mengarah ke blog kita, maka Google akan ‘melirik’ blog Anda sebagai salah 1 situs penting dan berkualitas. Berusahalah untuk mendapatkan backlink dari blog yang berpagerank lebih tinggi dari blog Anda, karena itu dapat menaikkan PR blog Anda dengan cepat. Backlink dapat diperoleh dari kegiatan link exchange/blogroll dan berkomentar di blog dofollow seperti Majalah Siantar. Proses pencarian backlink ini sering juga disebut dengan BW (Blog Walking). Kalau di Indonesia sendiri lebih populer dengan kata ‘silaturahmi antar blogger’. 
Sumber:  http://majalahsiantar.blogspot.com

Untuk tukar Link, Sobat bisa komentar di bawahLink sobat akan dipasang di sudut kiri bawah blog GPS.
Salam sobat GPS

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN






Setelah sebelumnya GPS udah posting artikel tentang Manajemen yaitu Jenis-Jenis Manajemen, kali ini GPS kembali posting tentang Manajemen. Mmmm.... Langsung saja...

Sebelum masuk di pembahasan tentang FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN alangkah baiknya kita harus tahu terlebih dahulu apa itu Manajemen. Mungkin kata Manajemen sudah tidak asing lagi bagi telinga kita, dalam kehidupan tentu kita tidak akan pernah terlepas dari manajemen, karena tanpa manajemen yang baik maka hidup kita tidak akan teraarah., bener ga ? hehehe

PENGERTIAN MANAJEMEN
Menurut beberapa ahli
Donelly dkk., 1984
Proses yang dilakukan  oleh satu atau beberapa orang untuk mengkoordinir aktivitas orang lain dalam mencapai hasil-hasil yang tidak dapat dicapai oleh aktivitas seorang diri saja 

Mary Parker Pollet
Manajemen adalah seni menyelesaikan sesuatu melalui aktivitas orang lain.

Jadi pada intinya Manajemen merupakan suatu cara yang memiliki pola tersendiri yang dilakukan oleh satu atau beberapa orang, berkaitan dengan pengaturan fungsi dari dan peranan dari orang lain dalam mencapai hasil-hasil yang tidak dapat dicapai dengan aktifitas seorang diri.

Keberhasilan suatu organisasi, baik itu organisasi formal ataupun informal dan apapun jenisnya, tentu dipengaruhi oleh bagaimana Manajemen dari organisasi tersebut. Dalam kenyataannya berikut adalah FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN dalam suatu organisasi. 


FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
 Fungsi manajemen dapat disingkat P.O.A.C yang artinya adalah
P=PLANNING  Perencanan
O=ORGANIZING Pengorganisasian
A=ACTUATING Pengarahan
C=CONTROLING Pengendalian

PERENCANAAN
Adalah proses dasar yang dilakukan seseorang untuk memilih tujuan yang akan dicapai untuk menentukan bagaimana cara mencapainya.

Perencanaan meliputi:
1.                  Kegiatan apa saja yang perlu dan akan dilaksanakan.
2.                  Bagaimana melakukannya.
3.                  Dengan siapa saja melakukannya.
4.                  Kapan.
5.                  Dimana.
6.                  Dengan anggaran berapa ?

Hasil perencanaan adalah rencana, contoh: repelita, rencana perusahaan.

PENGORGANISASIAN
Adalah suatu proses cara mengatur pekerjaan dan pembaian tugas diantara anggota agar tercapai tujuan organisasi.

Proses pengorganisasian:

1.                  Penentuan tujuan atau sasaran.
2.                  Penentuan kegiatan dan tugas-tugas.
3.                  Pengelompokan kegiatan dan tugas-tugas.
4.        Penugasan kegiatan kepada seseorang yang bertanggung jawab dan melimpahkan wewenang kepadanya.

PENGARAHAN
            Adalah proses menentukan kualifikasi melalui rekruitment (seleksi, pelatihan dan penempatan).  Atau memotivasi orang agar mau bekerja.

PENGENDALIAN ATAU PENGAWASAN
            Adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk menelusuri, menemukan, memeriksa dan meluruskan penyimpangan agar hasil pelaksanaan sesuai dengan rencana.

Kegiatan ini termasuk membuat sistem informasi yang mampu memberikan umpan balik, sehingga dapat diketahui dengan segera oleh atasan, apakah ada penyimpangan atau tidak.

Tahapan pengendalian:
1.                  Menentukan standar dan metode sebagai pedoman pengukuran prestasi/ pelaksanaan kerja.
2.                  Menyelenggarakan pengukuran atas pelaksanaan pekerjaan
3.          Membandingkan hasil pelaksanaan pekerjaan dengan standar dan meneliti serta menentukan sebab-sebab penyimpangan.
4.                  Melakukan tindakan koreksi.



    DOWNLOAD ARTIKEL REFRENSI DALAM BENTUK MS. WORD, KLIK AJA DISINI



FeedLangganan Artikel Terbaru BC via Email

» Cek Email Anda untuk konfirmasi berlangganan

Entri Populer