Perkembangan gonad yang semakin matang merupakan bagian
dari reproduksi ikan sebelum terjadi pemijahan. Pada saat itu sebagian besar
hasil metabolism tertuju pada perkembangan gonad. Dalam individu telur terdapat
suatu proses yang disebut vitellogenesis yaitu terjadinya pengendapan kuning
telur pada tiap-tiap individu telur, hal ini menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan pada gonad. Salah satunya adalah pertambahan berat gonad.
Pada ikan betina pertambahan berat gonad sebesar 10–25% dari berat tubuh dan
pada ikan jantan sebesar 5-10%. Dari pegukuran tingkat kematangan gonad ini
juga akan didapatkan keterangan bilamana ikan itu akan memijah, baru memijah
atau sudah selesai memijah.
Pada umumnya
tiap spesies ikan pada waktu pertama kali gonadnya menjadi masak tidak akan
sama ukurannya, demikian pula pada ikan yang spesiesnya sama dan terlebih ikan
tersebut tersebar pada lintang yang perbedaannya lebih dari lima derajat, maka
akan terdapat perbedaan ukuran dan umur ketika ikan mencapai kematangan gonad
yang pertama kalinya.
Contohnya: ikan large mouth bass di wilayah Amerika
Serikat. Ikan large mouth bass yang terdapat di bagian selatan pada umur 1
tahun dengan berat 180 gram, gonadnya telah masak dan siap bereproduksi.
Sedangkan ikan large mouth bass yang
terdapat dibagian utara dengan umur yang sama yaitu 1 tahun dengan ukuran yang
lebih besar yaitu 25cm dan beratnya 230gram tetapi pada gonad tiak ditemukan
telur yang masak dan belum siap untuk memijah.
Cara Pengamatan Tingkat Kematangan Gonad (TKG)
1.
Cara
Histologi
2.
Cara
pengamatan morfologi
Penjelasan:
1. Cara Histologi, yaitu dengan cara
melakukan penelitian di dalam laboratorium yang akan menghasilkan data anatomi
perkembangan gonad secara lebih jelas dan mendetail.
2. Cara pengamatan morfologi, yaitu
pengamatan dengan melihat bentuk, ukuran panjang berat, warna dan perkembangan
isi gonad yang dapat dilihat.
Pembagian Tahap Kematangan Gonad
Para peneliti dalam mebagi tahap
kematakangan gonad ikan tidaklah sama. Hal ini tergantung dari jenis ikan apa
yang mereka teliti. Diantara banyak pendapat tentang pembagain tahap kematangan
gonad, salah satunya adalah Tingkat kematangan gonad menurut Kesteven (Bagenal
dan Braum, 1968), yaitu:
I.
Dara, organ seksual masih sangat kecil dan
berada di bawah tulang punggung, testes dan ovarium transparan, dari tidak
berwarna sampai berwarna abu-abu. Telur tidak bisa dilihat dengan mata biasa.
II.
Dara Berkembang, testes dan ovarium jernih,
abu-abu merah, panjangnya setengah atau lebih sedikit dari panjang rongga
bawah. Telur sudah dapat dilihat dengan menggunakan kaca pembesar.
III.
Perkembangan I, testes dan ovarium bentuknya
bulat telur, berwarna kemerah-merahan dengan pembuluh kapiler. Gonad mengisi
kira-kira setengah ruang kebagian bawah. Telur dapat dilihat seperti serbuk
putih.
IV.
Perkembangan II, testes berwarna putih
kemerah-merahan. Tidak ada sperma kalu perut ditekan. Ovarium berwarna orange
kemerah-merahan. Telur jelas dapat dibedakan, bentuknya bulat telur. Ovarium
mengisi kira-kira 2/3 ruang bawah.
V.
Bunting, organ seksual mengisi ruang bawah.
Testes berwarna putih, keluar tetesan sperma jika ditekan perutnya. Telur
berbentuk bulat, beberapa diantaranya jernih dan masak.
VI.
Mijah, telur dan sperma keluar dengan sedikit
tekanan ke perut. Kebanyakan telur berwarna jernih dengan beberapa yang
berbentuk bulat telur tinggal di dalam ovarium.
VII.
Mijah/Salin, gonad belum kosong sama sekali. Tidak
ada telur yang bulat telur.
VIII.
Salin,
testes dan ovarium kosong dan berwara merah. Beberapa telur sedang dalam
keadaan dihisap kembali.
IX.
Pulih Salin, testes dan ovarium berwarna jernih,
abu-abu sampai merah.