GPS kali ini menuliskan poting lanjutan dari posting sebelumnya, yaitu tentang ICHTIOLOGY dimana dalam ICHTIOLOGY juga di pelajari tentang sistem-sistem pada tubuh ikan, dan Sistem Integumen ini merupakan salah satunya. Langsung saja... berikut pembahasannya... smoga bermanfaat....
Check it Out
Sistem
integumen atau penutup tubuh ikan adalah kulit beserta drivat-drivatnya,
seperti sisik dan kelenjar beracun. Sistem integumen pada seluruh makhluk hidup
merupakan bagian tubuh yang berhubungan langsung dengan lingkungan luar tempat
makhluk hidup tersebut hidup atau berada.
Yang
termasuk dalam sistem integumen pada ikan adalah kulit beserta drivat,
contohnya adalah sisik dan kelenjar beracun. Terlebih dahulu sebenarnya apa
saja sih kegunaan kulit bagi ikan ??
1. Kulit
Kulit
terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar yang disebut Epidermis dan lapisan dalam yang disebut Dermis atau Corium.
a. Epidermis
Merupakan lapisan luar dari kulit, kulit pada bagian
epidermis ini selalu basah yang disebabkan oleh lendir yang dihasilkan suatu sel
kelenjar di bagian dalam epidermis.
- Lendir, pada lapisan ini terdapat suatu sel kelenjar berbentuk piala yang dapat menghasilkan suatu zat (semacam glycopretein) yang dinamakan mucin. Jika zan tersebut bersentuhan dengan air maka akan berubah menjadi lendir, dan menyebabkan kulit pada bagian epidermis ini selalu basah. Pada ikan yang tidak memiliki sisik lendir yang dihasilkan lebih banyak daripada ikan yang memiliki sisik. Fungsi lendir pada ikan itu sendiri adalah untuk mengurangi gesekan tubuh dengan air yng membuat ikan dapat berenang lebih cepat, pada ikan belut lendiri digunakan untuk mempertahankan diri dari mangsa khususnya manusia yang membuat tubuhnya licin dan sulit digenggam. Selain itu lendir juga berperan dalam proses osmoregulasi sebagai lapisan semipariabel yang mencegah keluar masuknya air melalui kulit, serta mencegah infeksi dalam penutupan luka.
b. Dermis
Lapisan kulit dalam atau dermis akan lebih tebal dari
lapisan kulit luar. Dermis mengandung pembuluh darah, saraf dan jaringan pengikat.
Lapisan ini juga berperan dalam proses pembentukan sisik pada ikan yang
bersisik.
- Sisik ikan
Terdapat macam-macam sisik ikan, yang diantaranya :
1)
Sisik
Pelacoid
2)
Sisik
Ctenoid
3)
Sisik
Cycloid
4)
Sisik
Cosmoid dan Ganoid
Berikut penjelasannya :
1)
Sisik Pelacoid
Sisik
Placoid atau dermal denticle, yaitu sisik yang biasa dimiliki oleh
kelompok Elasmobranchii dan Chondrichthyes disebut dermal denticle. Sisik
ini terbentuk seperti pada gigi manusia dimana bagian ectodermalnya
memiliki lapisan email yang disebut sebagai vitrodentin
dan lapisan dalamnya ‘disebut dentine yang berisi pembuluh dentinal.
2)
Sisik Ctenoid
Sisik
Ctenoid terdapat pada ikan bertulang sejati (Teleostei) yang mempunyai
jari-jari sirip keras (Acanthopterygii). Berbentuk pipih, tipis dan transparan,
tidak mengandung dentine atau enamel, serta pada bagian posterior terdapat
semaam duri-duri kecil atau Ctenii. Pada bagian luar sisik terdapat
tonjolan-tonjolan melingkar (circuli) dan garis memusat (Radius).
3)
Sisik Cycloid
Sisik
Cycloid terdapat pada ikan Teleostei yang memiliki jari-jari lunak pada
siripnya (Malacopterygii). Betuk sisik ini lebih bulat dan tidak mengandung
dentine atau enamel. Pada bagian luar sisik terdapat tonjolan-tonjolan
melingkar (circuli) dan garis memusat (Radius). Pada ikan dari daerah
subtropis, circuli dapat digunakan untuk menentukan umur ikan.
4)
Sisik Cosmoid dan Ganoid
Sisik
Cosmoid
Sisik
Cosmoid terdapat pada ikan yang sudah menjadi fosil atau terdapat pada ikan
primitif seperti ikan Latimeria dan
sisik ini permukaan luar berlapis denticulate.
Sisik Ganoid
Sisik Ganoid
terdapat pada ikan-ikan Acanthopterygii contohnya ikan Acipencer serta pada lapisan luar sisik dibentuk dari substansi
garam anorganik yang keras (ganoine).
2. Fungsi
kulit antara lain :
•Sebagai
pembalut tubuh
•Alat
pertahanan
•Keseimbangan
cairan
•Warna
•Pergerakan
•Kelenjar
kulit
•Osmoregulasi
•Organ indera
kulit
3. Kelenjar Beracun
Kelenjar
Beracun juga terdapat pada sistem integumen, dimana kelenjar beracun ini
merupakan derivat kulit yang merupakan modifikasi kelenjar yang mengeluarkan
lendir. Kelenjar beracun ini berfungsi sebagai alat mempertahankan diri,
menyerang atau melumpuhkan mangsa. Ikan-ikan yang sistem integumennya mengandung
kelenjar beracun antara lain ikan-ikan yang hidup disekitar karang, ikan lele
dan sebangsanya (Siluroidea), dan golongan Elasmobranchii (Dasyatidae,
Chimaeridae, Myliobathidae). Beberapa jenis ikan buntal (Tetraodontidae) juga
terkenal beracun, tetapi racunnya bukan berasal dari sistem integumennya,
melainkan dari kelenjar empedu.
4. Warna
pada sistem integumen
•Warna ikan
tersebut dikarenakan oleh schemachrome (karena konfigurasi fisik) dan
biochrome (pigmen
pembawa warna). Schemachrome putih terdapat pada rangka, gelembung renang sisik
dan testes; biru
dan ungu pada iris mata; warna-warna pelangi pada sisik, mata dan membran usus.
Yang termasuk
biochrome ialah :
-Carotenoid;
berwarna kuning, merah dan corak lainnya
-Chromolipoid;
berwarna kuning sampai coklat
-Indigoid;
berwarna biru, merah dan hijau
-Melanin;
kebanyakan berwarna hitam atau coklat
-Porphyrin
atau pigmen empedu; berwarna merah, kuning, hijau, biru dan coklat
-Flavin;
berwarna kuning tetapi sering dengan fluoresensi kehijau-hijauan
-Purin;
berwarna putih atau keperak-peraka
-Pterin;
berwarna putih, kuning, merah dan jingga
5. Organ
cahaya pada sistem integumen
- Cahaya yang
dikeluarkan oleh jasad hidup dinamakan bioluminescens. Terdapat dua
sumber cahaya yang dikeluarkan oleh ikan dan keduanya terdapat pada
kulit.
-
Ikan-ikan yang dapat mengeluaran cahaya umumnya tinggal di bagian laut
dalam dan hanya sedikit yang hidup diperairan dangkal. Sebagian dari
padanya bergerak ke permukaan untuk ruaya makanan. Di laut dalam
terletak antara 300 – 1000 meter dibawah permukaan laut.
- Sel
pada kulit ikan yang dapat mengeluarkan cahaya disebut sel cahaya atau
photophore (photocyt). Ini biasanya terdapat pada golongan Elasmobranchii
(Sphinax, Etmopterus, Bathobathis moresbyi) dan Teleostei (Stomiatidae,
Hyctophiformes, Batrachoididae)
Untuk download artikel dalam bentuk Ms.Word, KLIK DISINI