TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
PELUANG DAN TANTANGAN
1. Teknologi
hasil perikanan dan wirausaha dalam rangka pengentasan kemiskinan Masyarakat
Pesisir
A.
Faktor penyebab Kemiskinan Masyarakat Nelayan.
1.
Produktifitas usaha penangkapan yang rendah
(perahu/kapal motor kecil, jangkauan operasi yang terbatas, dan ala tangkap
yang sederhana dan terbatas).
2.
Mutu hasil penangkapan yang masih rendah.
3. Industri pengolahan hasil perikanan masih sangat
kurang, di pusat-pusat pendaratan ikan industri ikan belum berkembang dengan
bbaik, tidak mampu menampung produk perikanan yang melimpah pada musim puncak
penangkapan.
4. Tingkat pendidikan nelayan dan keluarga masih
rendah, menghambat alih teknologi menuju perikanan maju.
5. Prasarana di lingkungan nelayan kualitasnya rendah (TPI, kondisi lingkungan hidup tidak
baik).
6. Kelembagaan nelayan dan kelembagaan ekonomi
belum berfungsi secara optimal (Perbankan, Koperasi)
7.
Sistem bagi hasil masih timpang.
B.
Peran Teknologi Hasil Perikanan dan Peluang
Bisnis.
1.
Peranan teknologi hasil perikanan dalam
pembangunan perikanan.
a.
Peningkatan konsumsi protein hewani asal hasil
perikanan.
b.
Meningkatkan pendapatan dan kesejahtraan
Nelayan.
c.
Meningkatkan nilai tambah dan produk asil perikanan.
d.
Stabilisasi harga produk perikanan.
e.
Dan lain-lain.
2.
Peluang Bisnis Sektor Perikanan
a.
Di sektor penangkapan ikan (laut dan perairan
umum)
b.
Budidaya perikanan (air tawar, payau dan bahari)
c.
Industri peunjang perikanan (kapal/perahu,alat
tangkap, pabrik es, garam cold storage dll).
d.
Pariwisata dan danuau bahari.
e.
Industri pengolahan hasil perikanan dan industri
pakan ikan (tantangan industri pakan murah dan berkualitas)
f.
Iindustri pengolahan limbah hasil perikanan.
2. Teknologi Industri Perikanan Dalam Rangka
Menyongsong Pembangunan Negara Bahari (Marine Development).
A. Tuntutan pergeseran dari perikanan pantai
(coastal fisheries) menuju perikanan samudera (offshore fisheries).
1. kecenderungan meningkatnya pencemaran perairan laut
(penurunnan tingkat kesuburan perairan)
2. penurunan produktivitas perikanan pantai.
3. peningkatan jumlah penduduk di wilayah pesisir.
4. peurunan tingkat pendapatan nelayan yang berkiprah
di perikanan panntai.
5. daya dukung wilayah pesisir tidak akan mampu lagi
menunjang kebutuhan penduduk di wilayah pesisir (suberdaya alam pesisir).
B.
Konsekuensi logis dari pola pergeseran.
1. REHABILITASI SUMBERDAYA ALAM DI WILAYAH PESISIR.
2. peningkata kualitas sumberdaya manusia dan
memamanfaatkan sumberdaya perikanan (termasuk di dalamnya teknologi pengolahan
dan industri perikanan).
3. peningkatan infrastruktur perikanan.
4. perubahan pola usaha perikanan dari tradisional ke
arah perikanan maju (Bisnis Perikanan)
5. dukungan kelembagaan nelayan dan kelembagaan ekonomi (koperasi,
Perbankan dann Sistem Kemitraan).
3.
Peranan teknologi industri hasil perikanan.
Untuk menunjang perikanan samudera, teknologi dan
industri hasil perikanan menjadi mutlak
harus dilaksanankan dan dikembangkan. Jadi peranannya menjadi sangat penting
dalam menunjang pembangunan perikanan.
Teknologi dan industri hasil perikanan harus berkembang
dari yang sifatnyya tradisional menjadi yang semi modern atau modern.
Pola bisnis perikanan harus berkembang ke arah pola
bisnis yang lebih maju. Dengan kata lain, Industri pengolahan hasil perikanan.
4.
Peluang bisnis perikanan.
Peluang bisnis di sektor perikanan pada era negara
bahari, menjadi lebih terbuka lagi. Tidak hhanya bisnis/berwirausaha di sub sektor perikanan
pantai, berkembang ke sub sektor perikanan samudera.
Skala usaha kecil menengah harus mampu atau dibina ke
arah skala menengah besar secara bertahap.
Untuk download artikel dalam bentuk Ms.Word, KLIK DISINI